Sejarah Singkat: Dari Gerakan Kepanduan Ke Gerakan Pramuka bagi Peserta KMD
wartapramuka.com | Bone, Sulawesi Selatan , Sejarah merupakan cermin bagi keadaan sekarang serta sumber pemikiran dan pembelajaran dalam mengembangkan tujuan-tujuan yang akan datang. Para Tahun 1908, Mayor Jenderal Robert Baden Powell melancarkan suatu gagasan tentang pendidikan luar sekolah untuk kanak-anak Inggris, dengan tujuan agar
menjadi manusia Inggris, warga Inggris dan anggota masyarakat Inggris yang baik
sesuai dengan keadaan dan kebutuhan kerajaaan Inggris Raya ketika itu.
Beliau menulis “Scouting for Boys”, sebuah buku ini berisi pengalaman beliau di alam terbuka bersama Pramuka dan latihan apa yang diperlukan Pramuka. Gagasan Boden Powell dinilai cemerlang dan sangat menarik sehingga banyak negara lain mendirikan kepanduan. Diantaranya di negeri Belanda dengan nama Padvinder atau Padvinderij.
Hal inilah yang disampaikan oleh Kak Dr. Muhammad Yamin, SE.,M.Si,.Ak, CA, Tim Pelatih Pusat Pendidikan dan Pelatihan Kepramukaan Tingkat Cabang (Pusdiklatcab) Bone saat menyampaikan salah satu Materi Fundamental Gerakan Pramuka yakni Sejarah Gerakan Pramuka di hadapan Peserta Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) Golongan Penggalang yang dilaksanakan oleh Pengurus Dewan Racana Pandega La Patau Matanna dan We Bataritoja Gerakan Pramuka Gugus Depan 22. 045 dan 22. 046 yang berpangkalan di IAIN Bone (Rabu, 20/12/2023)
Ia juga menyampaikan bahwa Gagasan kepanduan dibawa oleh orang Belanda ke Indonesia yang pada masa itu merupakan daerah jajahan Hindia Belanda (Nederlands OOst Indie), dengan mendirikan Nederland Indischie Padvinders Vereeniging (NIPV) atau Persatuan Pandu-pandu Hindia-Belanda. Pemimpin-pemimpin pergerakan nasional mengambil gagasan Baden Powell dengan membentuk organisasi-organisasi kepanduan yang bertujuan membentuk manusia Indonesia yang baik yaitu sebagai kader Pergerakan Nasional. Pada saat itu mulailah bermunculan organisasi-organisasi kepanduan diantaranya Javanse Padvinders Organizatie (JPO), Jong Java Padvinderij (JJP), National Islamitje Padvinderij (NATIPIJ), Sarikat Islam Afdeling Padvinderij (SIAP), Hizbul Wathan (HW) dan lain sebagainya. Pemerintah Hindia Belanda melarang penggunaan istilah Padvinder dan Padvinderij untuk organjisasi kepanduan di luar NIPV.
Ia menambahkan bahwa Sumpah Pemuda yang dicetuskan pada Kongres Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928, benar-benar telah menjiwai gerakan kepanduan nasional Indonesia untuk lebih bergerak maju. Dengan meningkatnya kesadaran nasional Indonesia, maka timbullah niat untuk mempersatukan organisasi-organisasi kepanduan. Pada tahun 1930 muncullah Kepanduan Bangsa Indonesia (KBI) yang merupakan gabungan dari organisasi kepanduan Indonesische Padvinders Organizatie (INPO), Pandu Kesultanan (PK) dan Pandu Pemuda Sumatera (PPS). Pada tahun 1931 terbentuk federasi
kepanduan dengan nama Persatuan Antar Pandu-pandu Indonesia (PAPI), yang
kemudian berubah menjadi Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia
(BPPKI) pada tahun 1938.
"Gerakan Pramuka merupakan Organisasi Pendidik Non Formal yang diberikan amanah untuk menyelenggarakan dan Melaksanakan Pembinaan dan Pendidikan Kepramukaan bagi kaum muda"
"Berdasarkan Keputusan Presiden No. 238 Tahun 1961 Tentang Gerakan Pramuka, menjadi babak baru bagi Perjalanan Gerakan Pramuka dan menekankan bahwa Semua organisasi kepanduan melebur ke dalam Gerakan Pramuka, menetapkan
Pancasila sebagai dasar Gerakan Pramuka" Ungkap Dr. Muhammad Yamin, SE.,M.Si,.Ak, CA, Yang juga merupakan dosen Akuntansi di IAIN Bone tersebut.
Kegiatan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) Golongan Penggalang ini akan diselenggarakan mulai tanggal 20 s.d 26 Desember 2023. Adapun tema yang diusung pada kegiatan Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar (KMD) Golongan Penggalang kali ini adalah Membentuk Pembina Yang Berkualitas dan Berkarakter.
Penulis: Kak Sakti / Jariri Arroah Manda
Tidak ada komentar